Bahan Makalah Komunikasi Massa


Komunikasi massa.
1. Pengertian publik massa, komunitas kecil, khalayal pasif, kahlayak aktif.
a. Publik massa.
Publik adalah: sebagai salah satu kelompok dalam masyarakat di mana di dalam masyarakat yang sifatnya heterogen terdapat sekelompok orang yang sifatnya homogen. Homogen inilah yang dapat dikategorikan sebagai publik. Menurut Emery Bogardus, publik merupakan sejumlah orang yang bersatu dalam satu ikatan dan mempunyai pendirian sama terhadap suatu permasalahan sosial.
Sedangkan massa adalah: secara umum massa diartikan sebagai orang yang tidak saling mengenal, berjumlah banyak, anggotanya heterogen, berkumpul di suatu tempat dan tidak individualistis. Massa memiliki kesadaran diri yang rendah, tidak dapat bergerak dengan terorganisir, tidak bertindak untuk dirinya sendiri melainkan terdapat “dalang” di belakangnya yang berfungsi memanipulasi mereka. Ini berbeda pengertiannya bila dikaitkan dengan ilmu komunikasi. Massa dalam komunikasi lebih merujuk pada penerima pesan media massa atau disebut audience.
Publik massa adalah suatu kelompok sosial yang didalamnya terdapat kelompok yang bersifat homogen dan didalam kelompok sosial yang bersifat homogen itu juga terdapat kelompok yang bersifat heterogen.
b. Kelompok kecil.
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut (Deddy Mulyana, 2005). Kelompok kecil ini diklasifikan berdasarkan kuantitas keanggotaan kelompok itu. Kelompok kecil ini biasanya berjumlah 3-5 orang.
Komunikasi kelompok kecil cendrung lebih mendalam dari pada komunikasi yang dilaukan oleh publik massa. Kelompok kecil ini mampu menjaga sekaligus menjadi kontrol sosial terhadap anggota kelompoknya yang lain. Intensitas hubungan yang dilakukan kelompok kecil kecil akan lebih kuat dibandingkan dengan publik massa.
c. Khalayak aktif.
Secara umum khalayak ini diklasifikasikan berdasarkan kepada bagaimana cara khalayak itu menggunakan media.
Khalayak aktif memanfaatkan media akan lebih bijak di bandingkan dengan khalayak pasif. Keaktifan khalayak akan mempengaruhi media untuk memberikan inovasi inovasi terhadap kebutuhan khalayak. Dalam penggunaan media khalayak aktif selalu akan memilih sesuai apa yang dibutuhkan oleh pikirannya. Teori komunikasi yang sangat cocok untuk menjelaskan situasi ini adalah uses and grafitation.
d. Khalayak pasif.
Khalayak pasif adalah sebuah kondisi dimana khaayak tidak dapat menyaring isi media terhadap dirinya sendiri. Khalayak pasif sangat dipengaruhi oleh media. Arus media merupakan hal yang tidak dapat disaring oleh khalayak pasif.
2. Wanita karir adalah sesuatu yang tidak asing lagi dimasa sekarang ini. Hal ini disebabkan oleh penyajian media massa tentang wanita karir. Saya pernah melihat sebuah program tv tentang ibu dan anak. Disitu banyak terdapat penyajian yang menyebutkan wanita karir itu memiliki nilai yang baik. Dalam media cetak juga melihat bagaiamana perkembangan wanita karir itu terlihat pesat contoh saja pada halaman X-PRESI nya padang ekspress. Saya sering melihat rubkrik itu  memunculkan wanita wanita hebat dalam akademisi dan non akademisi.
Efek afektif yang dimunculkan dalam hal ini adalah, “ternyata wanita karir itu lebih baik dari wanita yang hanya sekedar ibu rumah tangga”. Para ibu ibu atau wanita muda dalam hal ini sudah mengetahui apa itu wanita karir.
Efek kognitif yang dimunculkan dalam hal ini adalah, “ternyata asyik ya, menjadi wanita karir itu hal yang menyenangkan. Hal yang tidak membosankan, hal yang memang saya sukai’. Para ibu ibu atau wanita muda dalam hal ini terlah merasakan bagaimana yang dirasakan oleh wanita karir.
Efek behavior yang dimunculkan adalah, “bagaimanapun saya harus menjadi wanita yang sukses, mulai dari sekarang saya akan mencoba pola hidup saya”. Ibu ibu dan wanita muda sudah mulai mengambil tindakan agar mereka bisa menjadi wanita karir.
Wanita karir itu tetap memunculkan perdebatan bahwa hal efek positif negatifnya. Menurut saya efek positifnya adalah: menjadikan wanita itu seseorang yang bermartabat dimata orang sekitranya. Jika wanita karir itu adalah ibu rumah tangga, maka kebuthan rumah tangganya akan selalu tercukupi dalam bidang amteril. Sedang efek negatif yang muncul adalah: ketidak harmonisan wanita itu dalam lingkungan sekitarnya, sebab ia telah menghabiskan banyak waktu bersama akademisi dan praktisi lainnya. Negitu juga dengan ibu ibu yang menjadi wanita kariri hubungan didalam keluarga tidak telihat harmonis secara kasat mata.
Untuk meminimalisir efek negatif yang muncul dalam hal ini seharusnya juga dilakukan oleh  media itu sendiri. Media harus memunculkan bagaimana cara menjaga keharmonisan dalam lingkungan terdekat wanita karir itu. Secaratidak langsung edukasi yang diberikan akan memberikan efek afektif, kognitif, dan behavior yang sama secara kontekstual.
3. Faktor yang mempengaruhi isi media.
a. Faktor internal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam kerangka tubuh media massa itu sendiri. Faktor ini dioengaruhi oleh ideologi media, orang orang yang berada didalam struktur media itu sendiri, dsb. Hal ini dapat dilihat dari isi pemberitaan yang disajikan oleh TV one dan metro TV. Mereka menyampaikan pesan yang nilainya relatif sama, sama sama untuk mengkampanyekan calon presiden ketika itu. Calon presiden dengan mudah mempengaruhi isi media massa karna ia memang telah terlibat dalam kerangka tubuh media itu sendiri.
b. Faktor eksternal.
Faktor eksternal ini dipengaruhi oleh hal hal yang berada diluar sistem media itu sendiri. Contoh nya, dengan melihat gejala sosial yang berkembang di masyarakat dengan maraknya perkembangan batu akik maka media akan merubah isi medianya kearah yang sejalan dengan perkembangan batu akik tersebut. Media sangat mengeti bahwa masyarakat saat ini sudah sangat aktif dan selektif dalam memilih media, jadi dengan sikap kahalayak yang begitu selektif media juga berlomba lomba untuk menyampaikan apa yang dibutuhkan oleh khalayak dewasa ini.
4. Konsep konsep dari ....
a. New media
Dalam artian luas Media baru  atau New Media adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh dapat Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROMS, dan DVD. Media baru bukanlah televisi, film, majalah, buku, atau publikasi berbasis kertas.
Dalam pengertian sederhana, New Media terdiri dari 2 kata yaitu New dan Media. New yang berarti Baru dan Media yang berarti Perantara. Jadi New Media merupakan Sarana perantara yang baru. Baru dalam arti disini dilihat dari segi waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. dan terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum, dsb.
b. Konvergensi media.
Konvergensi merupakan integrasi yang progresif dari beberapa platform jaringan yang berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa dan atau layanan-layanan yang berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.
Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan.
Dampak konvergensi media Konvergensi media juga mengubah hubungan antara teknologi, industri, pasar, gaya hidup dan khalayak. Singkatnya, konvergensi mengubah pola-pola hubungan produksi dan konsumsi, yang penggunaannya berdampak serius pada berbagai bidang seperti ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan.
Manfaat konvergensi media tentu saja memudahkan khalayak dalam mendapatkan informasi, berita, hiburan, membeli barang. Tidak mebutuhkan biaya yang banyak, lebih hemat waktu, praktis, juga bisa membuat pihak media sebagai tantangan untuk mengembangkan media yang sudah ada sebelumnya.
c. Hipertektual
Hipertekstual memiliki nuansa ideologis dan istilah kunci lain yang telah digunakan untuk menandai kebaruan media baru dari media analog.
d. Networking.
Selama 1970-an dan sepanjang 1980-an, ekonomi kapitalis mengalami krisis berulang, disebabkan oleh kekakuan sistem produksi mereka. Ini adalah krisis dalam profitabilitas produksi massal komoditas homogen untuk pasar konsumen massal.
e. Virtual.
Dunia virtual, spasi, benda, lingkungan,  realitis, diri dan identitas, sangat lekat dengan media baru. Dalam banyak aplikasi dalam media baru teknologi yang digunakan menghasilkan virtualities. Sementara istilah virtual terutama virtual realiti adalah istilah dalam media digital baru yang sulit dan kompleks.
f. Interaktivitas
Sejak awal 1990-an, istilah interaktivitas telah banyak diperdebatkan telah sering mengalami redefinisi. Banyak komentator setuju bahwa itu adalah sebuah konsep yang memerlukan definisi lebih lanjut. Pada tingkat ideologis, interaktivitas telah menjadi salah satu kunci atau nilai tambah sebuah karakteristik dalam media baru. Di mana media tua atau lama yang ditawarkan terlalu pasif sedangkan media baru menawarkan interaktivitas. Umumnya adalah istilah singkatan rasa yang lebih kuat dari keterlibatan pengguna dengan teks-teks media, hubungan yang lebih independen untuk sumber pengetahuan, penggunaan media yang individual, dan pilihan pengguna yang lebih besar. Ide-ide seperti tentang nilai interaktivitas telah jelas diambil pada wacana populer neo-liberalisme. Masyarakat neo-liberal bertujuan untuk mengkomersialkan segala macam pengalaman dan menawarkan gelar lebih banyak dan lebih halus disetel yang arahkan kepada konsumen. Orang-orang dipandang mampu membuat pilihan gaya hidup individual dari array tidak pernah berakhir kemungkinan yang ditawarkan oleh pasar.

Komentar